PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Definisi penganggaran berbeda dengan anggaran. Penganggaran adalah Proses menyusun anggaran/ suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi, pembagian tugas,
implementasi dari rencana tersebut, sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi. Sedangkan Anggaran (Budget) adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan atau hasil dari penganggaran tersebut
implementasi dari rencana tersebut, sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi. Sedangkan Anggaran (Budget) adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan atau hasil dari penganggaran tersebut
Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal, untuk dapat menghasilkan laba yang maksimal maka perusahaan tersebut harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat/konsumen.produk tersebut dapat berupa produk non fisik maupun bahan mentah maupun barang jadi yang siap dikonsumsi. selain produk yang dapat dijual kepada masyarakat, jika perusahaan tersebut ingin meningkatkan jumlah produksinya maka produk tersebut harus barang kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Untuk mencapai laba perusahaan maka selain dari produk yang dihasilkan juga membutuhkan sumber daya yang memadai untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat berupa: tanah, mesin, tenaga kerja, modal, bahan baku dll.
Untuk dapat memiliki sumber daya yang dibutuhkan, perusahaan dapat memperolehnya dari pemilik dalam bentuk setoran modal atau pinjaman dari kreditur. Sedangkan untuk emmperoleh bahan baku untuk proses produksi peruahaan dapat memperolehnya dari pemasok bahan baku. Setelah proses produksi dan menghasilkan barang kemudian dijual kepada konsumen maka perusahaan akan memperoleh laba usaha.
Dalam proses menggunakan sumber daya kemudian menghasilkan produk sampai pada memasarkan produk trsebut perusahaan perlu membuat suatu perencanaan yang baik agar operasi dapat berjalan sehingga bisa mencapai tujuan utama yaitu meperoleh laba maksimum.
Jadi pada dasarnya anggaran ini adalah rencana kerja organisasi atau perusahaan di masa mendatang. Proses penyiapan anggaran inilah yang disebut penganggaran. Beberapa ahli telah mendefinisikan anggaran diantaranaya:
· Mulyadi (2001): “Merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun”
· M. Nafarin (2004): “Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitif dan umumnya dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”
· Garrison, Norren and Brewer (2007): “Anggaran adalah rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu”
Dari definisi angaran diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana kerja organisasi atau perusahaan di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis.
Rencana kerja perusahaan ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan tujuan perusahaan untuk memudahkan anggota organisasi melihat target yang ingin dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Rencana tersebut harus diupayakan untuk direalisasikan oleh seluruh anggota. Langkah-langkah positif harus diambil oleh perusahaan untuk mewujudkan apa yang sudah direncanakan dalam anggaran. Anggaran yang sudah dibuat juga harus dapat dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi dan disusun menggunakan urutan tertentu agar setiap anggota organisasi dapat memahami target yang harus dicapai oleh perusahaan.
Jika dilihat bedasarkan definisi anggaran memiliki kemiripan dengan ramalan dan proyeksi. Tetapi ketiganya memiliki perbedaan. Ramalan merupakan prediksi tentang apa yang akan terjadi, tanpa ada usaha dari peramal untuk mempengaruhi apa yang akan terjadi agar sesuai dengan ramalannya. Mirip dengan anggaran, ramalan merupakan taksiran mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tetapi ramalan hanya dipengaruhi oleh faktor di luar pembuat ramalan, sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan perusahaan pada periode tertentu di masa mendatang. Perusahaan juga memiliki kemampuan untuk merealisasikan, merubah atau menggagalkan rencan tersebut. Oleh karena itu faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran ini adalah realistis atau tidaknya. Realistis berarti anggaran di susun sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki.
Proyeksi adalah perkiraan apa yang akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi lebih dulu. Jadi proyeksi juga merupakan prediksi tentang sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang, tetapi dengan suatu persyaratan tertentu. Sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi jika peristiwa lain terjadi atau tidak terjadi lebih dulu. Dalam anggaran diperlukan langkah-langkah aktif yang harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan di dalam anggaran.
I. Ciri-Ciri Anggaran
Tidak setiap rencana kerja dapat disebut sebagai anggaran, karena itu anggaran memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan sekedar rencana, antara lain:
1. Dinyatakan dalam satuan moneter
Penulisan dalam satuan moneter dapat didukung oleh satuan kuantitatif lain, misalnya unit. Hal ini bertujuan untuk mempermudah memahami rencana tersebut.
2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahunan
Batasan waktu di dalam penyusunan angaran akan berfungsi untukmembeikan batasan rancana kerja tersebut
3. Mengandung komitmen manajemen
Disertai upaya oleh berbagai pihak anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran
Harus disetujui oleh pihak atasan/dewan direksi, tidak dapat susun sendiri-sendiri tanpa persetujuan dari atasan pihak penyusun.
5. Perubahan anggaran (hanya dilakukan apabila ada keadaan khusus)
Hanya boleh diubah jika situasi eksternal dan internal tidak memungkinkan lagi untuk mempertahankan anggaran, tidak setiap saat boleh dirubah
6. Harus dianalisis penyebabnya
Jika terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya harus dianalisis lebih dalam, tujuannya supaya tidak terulang dimasa yang akan datang & penyusunan lebih relevan lagi
II. Fungsi dan Pentingnya Anggaran
Dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Fungsi Anggaran berkaitan erat dengan empat fungsi manajemen yang antara lain:
1. Planning (perencanaan)
Ditetapkan tujuan jangka panjang dan pendek, sasaran, strategi, produk, pemasaran, termasuk didalamnya menetapkan produk, sumber daya serta memasarkan produk tersebut
2. Organizing (Pengorganisasian)
Setelah perencanaan ditetapkan, maka perusahaan mencari Sumber Daya yang dibutuhkan seperti, modal, bangunan, mesin, SDM untuk menghasilkan produk yang direncanakan dan sebagainya
3. Actuating (Menggerakkan)
Mengarahkan, mengelola dan menggerakan setiap sumber daya yang ada, agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Setiap sumber daya diarahkan dan dikoordinasikan satu dengan lainnya agar dapat bekerja optimal.
4. Controlling (Pengendalian)
Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya menjamin bahwa setiap sumber daya telah bekerja dengan efisien dan efektif.
Berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai alat perencana
Anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi angota dalam bertindak, karena itu dalam fungsi perencanaan, anggaran memiliki beberapa manfaata yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu:
a. Memberikan pendekatan terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggotra
b. Mengarah pada tujuan umum perusahaan yaitu memperoleh laba usaha
c. Mendorong semua anggota organisasi berkomitmen mencapai sasaran
d. Mengarahkan penggunaan Sumber Daya pada kegiatan yang menguntungkan
e. Mendorong pencapaian prestasi tinggi bagi anggota organisasi
2. Sebagai alat pengendalian
Sebagai bagian dari fungsi pengendalian, anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas organisais telah sesuai dengan rencana atau tidak, karena itu dalam fungsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa manfaata yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu
a. Menjadi tolak ukur/standar organisasi
- Memberikan kesempatan untuk menilai dan menevaluasi secara sistematis setiap aspek organisasi
- Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap maslaah yang dihadapi.
Pentingnya anggaran dalam perusaaan yaitu:
1. Masa yang akan datang penuh ketidak pastian
2. Masa yang akan datang penuh alternatif
3. Rencana yang dibuat dijadikan pedoman
4. Rencana yang dibuat dijadikan alat pengkoordinasi
5. Rencana yang dibuat digunakan sebagai alat pengawasan
III. Jenis Anggaran
Walaupun anggaran yang harus disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok anggaran yaitu:
1. Anggaran Operasional
Rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama dalam memperoleh pendapatan.
a. Anggaran pendapatan
rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu
rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu
b. Anggaran biaya
Rencana biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, disusun bedasarkan jenis biaya yang dikeluarkan seperti
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja
- Biaya overhead
- Biaya pemasaran
- Biaya administrasi
- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja
- Biaya overhead
- Biaya pemasaran
- Biaya administrasi
c. Anggaran laba
Besarnya laba yang akan diperoleh dalam suatu periode tertentu (anggaran pendapatan & biaya)
2. Anggaran Keuangan
Berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan, tidak berkaitan langsung, hanya pendukung
a. Anggaran investasi
Membeli barang modal untuk menghasilkan produk di masa yang akan datang
b. Anggaran kas
Rencana aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu
c. Anggaran Neraca
Kondisi keuangna perusahaan dalam suatu periode tertentu, harta yang diinginkan perusahaan beserta kewajibannya
Dilihat dari kelengkapan anggaran yang disusun oleh suatu organisasi, maka anggaran dapat dokategorikan sebagai:
1. Anggaran parsial
Anggaran yang terdiri dari satu jenis kelompok kegiatan tertentu
2. Anggaran komprehensif
Keseluruhan anggaran yang terdiri dari gabungan anggaran parsial dalam peroide tertentu, keseluruhan rencana yang ingin dicapai.
Anggaran dapat pula dikelompokan menurut fleksibilitasnya didalam menghadapi perubahan. Yaitu:
1. Anggaran fleksibel yaitu Anggaran yang dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Anggaran tetap yaitu anggaran yang tidak dapat dirubah meski terjadi perubahan situasi dan kondisi
IV. Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran
Dalam proses penyusunan anggaran terdapat berbagai pertimbangan yang perlu diperhatikan, baik faktor eksternal maupun internalnya. Beberapa pertimbangan yang menyangkut motivasi berkaitan dengan penyusunan anggaran, antar lain:
1. Tingkat kesulitan
Anggaran yang terlalu sulit membuat pelaksana tidak bersemangat & anggaran yang terlalu mudah membuat pelaksana tidak berprestasi maksimal
2. Partisipasi manajemen Puncak
Mananjemen puncak ikut memantau & mengesahkan anggaran, jika tidak akan banyak godaan bagi para pelaksana
3. Keadilan
Agar efektif, pelaksana harus percaya anggaran yang telah dibuat memang adil, tingkat kesulitan diantara pelaku harus sejajar.
4. Kesulitan Departemen Anggaran
Dept. Anggaran perlu menganalisis dan yakin informasi yang terkandung didalamnya akurat, tidak mengandung kelonggaran berlebihan
5. Struktur Organisasi
Anggaran dalam struktur organsiasi memiliki pengaruh besar, lebih bervariasi dalam merencanakan anggarannya
6. Sumber Daya Persahaan
Pihak manajemen perlu memperhitungkan sumber daya yang ada dalam merealisasikan rencana kerja, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
V. Tahap Penysusunan Anggaran
Dalam penganggaran (budgeting) terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui agar anggaran tersebut dapat digunakan oleh organisasi atau instansi. Tahapan tersebut antara lain:
1. Penentuan pedoman anggaran
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang sebaiknya disiapkan disiapkan bebrapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak melakukan dua hal yaitu:
a. Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebaikan dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusun anggaran
a. Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebaikan dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusun anggaran
2. Persiapan anggaran
Dalam persiapan anggaran bagian-bagian yang terkait dengan anggaran mengadakan rapat untuk membuat suatu anggaran, dalam pembuatan suatu anggaran ditentukan juga ramalan penjualan setelah penyusunan ramalan penjualan bagian pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun anggaran :
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran beban penjualan
c. Anggaran piutang usaha
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran beban penjualan
c. Anggaran piutang usaha
Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan umum untuk menyusun :
a. Anggaran produksi
b. Anggaran biaya pabrik
c. Anggaran persediaan
d. Anggaran piutang usaha
a. Anggaran produksi
b. Anggaran biaya pabrik
c. Anggaran persediaan
d. Anggaran piutang usaha
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun Anggaran beban administrasi umum. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
a. Anggaran laba rugi
b. Anggaran neraca
c. Anggaran kas
a. Anggaran laba rugi
b. Anggaran neraca
c. Anggaran kas
3. Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan:
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b. Koordinasi dan peneelaahan komponen anggaran
c. Pengesahaan dan pendistribusian
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b. Koordinasi dan peneelaahan komponen anggaran
c. Pengesahaan dan pendistribusian
4. Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi aggaran setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
Anggaran sangat berpengaruh terhadap jalannya kegiatan operasional produksi, anggaran juga berkaitan juga dengan beberapa fungsi yaitu:
Hubungan Peranggaran dengan Manajemen
Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan (controling) terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat disimpulkan bahwa budget sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Namun demikian budget sebagai alat bagi manajemen memiliki kelemahan: yakni:
1. Budget disusun berdasarkan taksiran-taksira.
2. Budget disusun dari berbagai data baik yang controlabel dan non controlabel.
3. Efeftivitas dan efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai pelaksana.
Hubungan antara budget dengan Akuntansi
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
Hubungan antara budget dengan statistika dan matematika
Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan pertimbangan keputusan efisiensi budget.
VI. Sistem Penanggaran
Ada beberapa cara baik instansi pemerintah atau perusahaan dalam menyusun anggaran untuk proses produksinya diantaranya:
1. Sistem anggaran tradisional
1. Sistem anggaran tradisional
Sistem anggaran tradisional adalah sistem anggaran yang berdasarkan jenis-jenis pengeluaran dan penerimaan. Dasar pemikirannya adalah setiap pengeluaran negara harus didasarkan pada perhitungan dan penelitian yang ketat agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan atas dana yang terbatas. Ciri-ciri sistem anggaran tradisional:
a. Anggaran diklasifikasikan menurut jenis pengeluaran dan penerimaan.
b. Berorientasi ke belakang (backward oriented), artinya anggaran tahun sebelumnya dijadikan acuan untuk menyusun anggaran tahun berjalan.
c. Bersifat incremental karena memasukkan unsur tambahan/marjinal terhadap anggaran tahun yang lalu sebagai dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.
d. Menitik beratkan pada input dari semua kegiatan daripada outputnya.
2. Anggaran berbasis kinerja (performance budgeting system)
Anggaran berbasis kinerja merupakan pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan beban kerja dan unit cost data ke dalam setiap kegiatan yang terstruktur dalam suatu program untuk mencapai tujuan. Dasar pemikirannya adalah penganggaran harus dapat digunakan sebagai alat menajemen sehingga penyusunan anggaran harus dapat memberikan hasil yang berguna bagi pengambilan keputusan manajerial (legislatif/eksekutif). Oleh karena itu, anggaran harus dianggap sebagai program kerja.Anggaran berbasis kinerja memusatkan perhatian pada pengukuran efisiensi hasil kerja dengan tujuan memaksimumkan output yang dapat dihasilkan dari input tertentu. Tiga unsur pokok anggaran berbasis kinerja, yaitu:
a. Pengeluaran pemerintah dikelompokkan menurut program dan kegiatan
b. Performance measurement (pengukuran hasil kerja)
c. Program reporting (pelaporan program)
Ciri-ciri anggaran berbasis kinerja:
a. Klasifikasi anggaran didasarkan pada program dan kegiatan
b. Penekanan pada pengukuran hasil kerja dan bukan pada aspek pengawasan
c. Setiap kegiatan harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan output
d. Memerlukan standar pengukuran hasil kinerja
3. Zero-based budgeting (ZBB)
ZBB adalah sistem anggaran yang mengasumsikan bahwa kegiatan pada tahun anggaran yang bersangkutan dianggap berdiri sendiri, tidak ada kaitannya dengan anggaran yang lalu. Dasar pemikirannya adalah anggaran tidak selalu didasarkan pada kegiatan di masa yang lalu tetapi anggaran harus diciptakan dari sesuatu yang sedang atau akan dilakukan. Setiap kegiatan harus dapat diformulasikan ke dalam paket keputusan (decision package). ZBB lebih memusatkan perhatian pada sasaran untuk memperbaiki manajemen melalui perbaikan pelayanan manajerial dengan menekankan penilaian atas permintaan pendanaan unit-unit pelaksana. Langkah-langkah penyusunan ZBB:
a. Penentuan keputusan manajemen
b. Pembentukan paket keputusan
c. Konsolidasi skala prioritas
d. Alokasi dana
Karakteristik ZBB:
1. Dimulai dari kondisi belum adanya sumber daya
2. Perlu dibuat urutan terhadap tujuan-tujuan dan program-program organisasi
3. Memerlukan perhatian terhadap prioritas operasi entitas dan alternatif-alternatifnya.
4. Planning, programming, and budgeting system (PPBS)
PPBS merupakan proses perencanaan, penyusunan program, dan penganggaran suatu organisasi yang diikat dalam satu sistem sebagai satu kesatuan yang terpadu, bulat, dan tidak terpisahkan. Dasar pemikirannya adalah anggaran merupakan hasil kerja dari suatu proses kegiatan-kegiatan perencanaan yang dituangkan dalam program. Ciri-ciri pokok PPBS lebih bersifat:
a. Analistis
b. Projektif
c. Programatis
Sasaran utama dari PPBS adalah:
a. Membantu pemimpin dalam membuat keputusan menyangkut usaha-usaha untuk mencapai tujuan
b. Merasionalkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna
c. Sinkronisasi dan integrasi aparat organisasi dalam proses perencanaan
d. Untuk menjamin komitmen perencanaan tiap-tiap tahun, yaitu anggaran tahunan yang berdasarkan rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang.
accounting-media.blogspot.co.id/2013/06/tahap-tahap-penyusunan-anggaran.html
khanif-gitu.blogspot.co.id/2010/06/materi-peranggaran-perusahaan-budgeting.html
slideshare.net/iyonZ/penyusunan-anggaran
kinanzahirah.wordpress.com/2012/10/03/penganggaran/
ronyastrajingga.blogspot.co.id/2014/01/penganggaran-perusahaan.html
M. Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba 4, Jakarta
Rudianto, 2009, Penanggaran Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar